Taman Bunga Nusantara |
Pada weekend
awal tahun 2016, kami pergi ke Taman Bunga Nusantara (TBN), di Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat. Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin ke TBN dan kini
akhirnya kesampaian juga :-). TBN merupakan aset nasional yang diresmikan oleh
Presiden kedua RI Soeharto pada tanggal 10 September 1995. Luas keseluruhan
Taman yaitu sekitar 35 Hektar dilengkapi
dengan areal bermain keluarga “Alam Imajinasi” seluas 7 hektar dan Villa serta
Gedung Serbaguna sekitar 5 hektar.
Lokasi Taman
Bunga Nusantara (TBN) masih di kawasan Puncak-Bogor, yakni setelah melewati
Kebun Teh Walini, Ciloto. Alamat lengkap TBN yaitu:
Jl. Mariwati KM 7 Desa Kawungluwuk
Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur
43254, Jawa Barat.
Telepon 02263-581617.
PERJALANAN
Kami
berangkat dari rumah kami di kota Bogor Pukul 05.30 karena ingin menghindari
kemacetan di Puncak saat weekend.
Pukul 07.00 kami sudah tiba di daerah kebun Teh Walini, Puncak. Kami pun
sarapan di warung-warung pinggir jalan sambil menikmati pemandangan ke kebun teh. Karena berangkat pagi, maka perjalanan lancar jaya dan tidak ada
kemacetan sama sekali (andaikan sepanjang weekend
puncak selalu seperti ini, hehe).
Tips:
Perjalanan dari Jakarta ke Taman Bunga
Nusantara
Normal Weekday : 2 jam 30 menit
Normal Weekend : 3 jam
Sebaiknya keluar tol JAGORAWI maksimal jam
8.00 pagi
Jam buka-tutup satu arah di kawasan puncak:
08.30-11.30: Satu arah dari Bogor/Jakarta
menuju Puncak
15.00-18.00: Satu arah dari Puncak menuju
Bogor/Jakarta
Setelah melewati Kebun Teh Walini,
akan banyak billboard dan penunjuk arah yang sangat informatif ke TBN, dijamin
gak bakal tersesat deh. Namun kalau masih ragu, silahkan menggunakan GPS atau
silahkan lihat peta di bawah ini.
Peta menuju Taman Bunga Nusantara |
Setelah
sarapan dan foto-foto sejenak, kami melanjutkan perjalanan dan tiba di TBN
pukul 7.50. Waktu yang sangat tepat untuk jalan-jalan menikmati keindahan taman
karena TBN belum ramai dan udara masih sangat sejuk. Karena masih sepi, serasa
memiliki taman sendiri... he hehe..
TIKET MASUK
Harga Tiket
masuk di TBN yaitu sebagai berikut
Tiket
Masuk (usia 4 tahun ke atas)
|
:
|
Rp
|
30.000,-
|
||||||||||||||||
Tiket
Dotto Trains
|
Rp
|
40.000,-
|
|||||||||||||||||
Tiket
Garden Tram
|
Rp
|
40.000,-
|
|||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||
Tiket Wira
Wiri
|
Rp
|
5.000,-
|
|||||||||||||||||
Tiket
Rumah Kaca
|
Rp
|
2.000,-
|
|||||||||||||||||
Peta
Maze Garden /Taman Labyrinth
|
Rp
|
2.000,-
|
Saat membeli tiket masuk, kita akan diberikan Peta Taman.
Peta TBN |
Baby stroller dapat
dibawa masuk dan digunakan dalam taman. Sayang kami tidak membawa stroller melainkan mobil mainan
kesayangan anak kami yang ternyata tidak boleh dibawa masuk karena alasan
banyak tangga dan ada kendaraan (dotto train, garden tram dan mobil wira-wiri)
yang lalu lalang. Akhirnya mobil-mobilan anak kami pun dititipkan. Walaupun
awalnya anak kami tidak rela, akhirnya dia pun senang nan ceria saat melihat
taman sambil lari kesana-kemari.
TAMAN
Saat memasuki kawasanTBN, terdapat
restoran di kanan kiri pintu masuk dengan desain seperti cafe pada musim panas di Eropa.Apabila ingin naik kereta wira-wiri
maka loket tiketnya ada di sebelah kanan Cafe –cafe tersebut. Dengan Rp.
5000/orang kita dapat keliling taman dengan mobil tersebut. Namun kami memilih
untuk jalan kaki santai.
TOPIARI
Mamasuki taman kita disambut oleh
Topiari Merak yang merupakan topiari terbesar di TBN. Dibutuhkan 25.000 tanaman
untuk mengisi topiari, sedangkan untuk display karpetnya dibutuhkan 60.000
tanaman berbunga. Bentuk dan warna bunga yang membentuk topiari dan display
karpet ini selalu berubah setiap 2 atau 3 bulan sekali. Saat kami datang,
nuansa warna bunga yang ditampilkan didominasi warna merah, merah muda dan
ungu. Ini merupakan tempat foto favorit
saya di TBN!
Kami pun
menyusuri tangga yang dihiasi bunga dan kolam air disisi kiri dan kanannya.
Anak kami tidak berhenti lari-lari dan naik turun tangga dengan ceria. Setelah berjalan menuruni tangga, kami berjalan ke arah kiri ke arah Taman Air.
Setelah melewati tangga, kita akan disambut topiari yang berbentuk 2 ekor dinosaurus “Brontosaurus”-kalau saya tidak salah ;-). Di samping topiari Brontosaurus terdapat Taman Air yang dihiasi beragam teratai, antara lain teratai raksasa Victoria amazonica dari Amerika Selatan, dan pisang Giant Arum . Selain topiari merak dan dinosaurus, juga ada topiari kerbau, barongsai dan kelinci di TBN.
TAMAN MAWAR, TAMAN PERANCIS, AIR
MANCUR MUSIKAL
Taman Mawar |
Selanjutnya
kami berjalan menuju taman mawar yang berhadapan dengan taman Perancis. Di
Taman mawar terdapat terowongan yang dihias dengan tanaman mawar. Sampai
sekarang bunga Mawar masih dianggap sebagai bunga yang paling terkenal di
seluruh penjuru dunia. Di negara-asalnya China, mawar telah terkondisikan
untuk beradaptasi dengan 4 iklim termasuk musim dingin atau musim salju. Di
TBN, bunga mawar dipelihara dengan perlakuan khusus karena di daerah-daerah
tropis seperti Indonesia bunga Mawar tidak memiliki masa dormant atau masa
istirahat.
Desain taman Perancis merupakan desain masa Renaissance dengan bentuk-bentuk geometrisnya. Perdu Taiwan Beauty yang dipangkas rapi membingkai bunga warna-warni ini disebut parterre yang berasal dari frase bahasa Perancis, yaitu broderie de par terre atau "sulaman di atas tanah". Gaya taman seperti ini mencapai puncak ketenarannya pada masa kekuasaan Kaisar Louis XIV di abad ke-17. Melihat taman ini saya jadi teringat taman dengan susuann geometris waktu saya berkunjung di istana Versailles beberapa tahun lalu. Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa untuk menikmati nuansa taman ala Perancis :-).
Taman Perancis |
Di dekat Taman terdapat air mancur menari yang diiringi musik. Pohon besar di belakang air mancur menjadi objek foto yang membuatnya seperti lukisan.
TAMAN LABYRINTH
Taman Labyrinth |
Konsep Taman
Maze atau lebih dikenal dengan nama Taman Labyrinth merupakan suatu gagasan
arsitektural yang memperlihatkan bentuk jalan berliku tak berujung yang menuju
ke istana atau tempat tempat istimewa. Konsep lainnya yang sederhana dikaitkan
dengan legenda Minotaur dirancang oleh Daedalus (pada masa kekuasaan Raja Minos
di Mesir) yang mengambil pola atau simbol dari Coin Cretan. Apabila pengunjung
takut tersesat, pengunjung bisa membeli Peta taman labyrinth seharga Rp.
2000,-. Konon, di tengah Labyrinth terdapat taman yang indah. Namun kami
sekeluarga tidak masuk ke taman Labyrinth melainkan hanya mengitarinya dari
luar karena anak kami sudah tidak sabar menuju ke Taman Bermain ALAM IMAJINASI.
ALAM IMAJINASI
Alam
imajinasi merupakan arena bermain yang menampilakn Bom-Bom Boat, Super Go Kart,
Kereta Mini, Kolam Pancing, Kolam Bola, menunggang kuda, dan sebagainya. Untuk
naik setiap wahana perlu membayar tiket dengan harga yang beragam. Saat kami datang, permainan di Alam Imajinasi mulai beroperasi sekitar pukul 9.30 WIB (walau di brosur tertulis mulai pukul 08.00). Di sekitar
area Alam Imajinasi juga tersedia beberapa warung makan.
Anak kami
sedang nge-fans banget dengan kereta (T-shirt yang dia pakai pun bergambar
kereta, hehe). Jadi dia pun langsung menuju loket kereta api. Harga tiketnya
Rp. 15.000/orang (mulai usia 2 tahun membayar 1 tiket). Track yang dilewati
kereta api mini ini cukup mengasyikkan. Kereta apinya melewati sungai mini
buatan, gua mini dan jembatan. Selain itu anak kami naik Super Go-Kart dengan harga
tiket Rp. 25.000/satu putaran untuk 1 orang dewasa dan 1 orang anak.
Go Kart dan Pohon Unik |
TAMAN JEPANG
Taman ini
dikelilingi tembok. Begitu memasuki taman, kita akan menemukan unsur - unsur
utama taman Jepang, yaitu : batu-batuan, kayu, kesederhanaan desain, gazebo, kolam,
gerakan air, dan kesunyian. Saat tiba di taman Jepang, anak kami sudah lelah
dan minta digendong ayahnya.
RUMAH KACA
Rumah Kaca di
TBN dibangun oleh tenaga ahli Belanda pada tahun 1994 dengan jumlah panel kaca
sebanyak 3.000 unit dan luas taman sebesar 2.000 m2. Tiket untuk masuk rumah
kaca yaitu Rp. 2000,-/orang.
Jika menilik
sejarahnya, pada awalnya Rumah Kaca dibuat di negara yang memiliki iklim yang
ekstrem atau 4 musim. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan
terhadap tanaman dari musim dingin yang keras. Sejak itulah perkembangan
teknologi berupa pembenahan dari struktur bangunannya semakin diperbarui
dan dipermudah. Adapun bunga yang
mengisi Rumah Kaca ini adalah bunga-bunga yang tidak bisa bertoleransi dengan
iklim yang ekstrem seperti derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari.
Tumbuhan yang membuat saya terkesan di rumah kaca yaitu cabai yang
berwarna-warni, namun saya lupa namanya.
Keluar dari
rumah kaca kita disambut bendera yang berwarna-warni sepanjang jalan yang memandu
kita kembali ke pintu masuk TBN.
Bendera warna-warni |
Setalah makan
siang di cafe Marigold, kami coba naik kereta wira-wiri untuk sekedar melewati
dan melihat taman lain yang belum kami jangkau saat berjalan kaki. Selain taman
yang saya jelaskan di atas, ternyata masih banyak taman dan obyek lainnya yakni
Taman Amerika, Taman Bali, Taman Palem, Taman Mediterania, Dahlia Corner, lokasi
piknik, Menara Pandang dan Danau Angsa.
Saya rasa
Menara Pandang merupakan salah satu obyek yang perlu didatangi karena dari
Menara Pandang pengunjung dapat melihat keindahan TBN dari atas. Berhubung saat
jalan-jalan saya sedang hamil trimester ketiga dan membawa batita maka kami pun
tidak naik.
Setelah makan
siang, yakni sekitar pukul 13.00 kami pun meninggalkan TBN dan mencari
penginapan di Puncak. Saat kami meninggalkan TBN, pengunjung sudah ramai dan
cuaca sudah panas. Saatnya mencari tempat sejuk nan indah lainnya...
No comments:
Post a Comment