Showing posts with label Kedokteran Hewan. Show all posts
Showing posts with label Kedokteran Hewan. Show all posts

Friday, November 24, 2017

Pelatihan Infectious Coryza di Bangkok, Thailand

Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya, pada tanggal 19-21 Juli 2017 salah seorang dosen muda di Divisi Mikrobiologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner yaitu Drh. Dordia  Anindita Rotinsulu, MSi  mengikuti Pelatihan mengenai Penyakit Coryza di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Pelatihan Infectious Coryza di Univ. Chulalongkorn, Bangkok

Pelatihan Infectious Coryza di Univ. Chulalongkorn, Bangkok


Pelatihan intensif bertajuk “Coryza Isolation and Identification Workshop” secara mendetail membahas mengenai teknik isolasi dan identifikasi Penyakit Infectious Coryza yang disebabkan oleh bakteri Avibacterium paragallinarum. Materi pelatihan diberikan oleh Assoc. Prof. Niwat Chansiripornchai, DVM, MSc, PhD,  Dr. Kridda Chukiatsiri, DVM, MSc, PhD dan Dr. Thotsaphol Thomrongsuwannakij, DVm, PhD dari Avian Health Research Unit, Faculty of Veterinary Science, Universitas Chulalongkorn.

Penyakit Infectious Coryza dapat mebginfeksi semua jenis ayam dari segala usia. Bagi industry perunggasan, penyakit tersebut menyebabkan penurunan produksi telur sampai 40% dan penuruanan  bobot karkas ayam pedaging. Teknik isolasi bakteri penyebab penyakit Infectious Coryza membutuhkan penanganan khusus karena bakteri A. paragallinarum termasuk bakteri yang fastidious atau sulit ditumbuhkan di laboratorium sehingga kadangkala terjadi miss-diagnosa. Melalui pelatihan yang disponsori PT Zoetis Animalhealth Indonesia ini, diharapkan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, khususnya Departemen IPHK dapat menjadi mitra untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri A. paragallinarum  dan mengembangkan penelitian terkait dengan bakteri A. paragallinarum tersebut.

 

Sumber: https://iphk.fkh.ipb.ac.id

Sunday, January 31, 2016

PROSES SELEKSI PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2008



PROSES SELEKSI PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2008

Oleh: Dordia Anindita Rotinsulu
(Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Nasional Tahun 2008)


Tulisan ini merupakan memori beberapa tahun lalu saat penulis mengikuti Seleksi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2008. Ajang seleksi mahasiswa berprestasi termasuk seleksi yang bergengsi di dunia pendidikan Indonesia, yakni dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional setiap tahunnya. Sebelumnya, seleksi ini dikenal juga dengan Pemilihan Mahasiswa Teladan.

Setelah diberi kesempatan untuk memenangkan lomba ini, penulis beberapa kali pernah diminta untuk berbagi/sharing informasi termasuk tips menjadi Mahasiswa Berprestasi. Saat ini (tahun 2015) penulis bekerja di bidang pendidikan dan berusaha menggali kembali memori yang tersimpan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan, sambil berharap agar para mahasiswa termotivasi untuk mengikuti ajang ini guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri.

Rabu, 13 Agustus 2008

Seleksi Final Mahasiswa Berperstasi (Mawapres) dan Dosen berprestasi (Dospres) Nasional tahun 2008 dilaksanakan di Hotel Bintang, Jl Raden Saleh pada tanggal 13 sampai dengan 17 Agustus 2008.
 
Acara pembukaan berlangsung Pukul 19.00 yang kemudian dilanjutkan dengan tets Psikologi.  Test Psikologi dilakukan oleh Psikolog. Pada test Psikologi, para finalis diminta untuk:
1.    Menjawab pertanyaan pilihan ganda yang menggambarkan situasi yang paling sesuai dengan keadaan dirinya
2.    Menggambar menggunakan pensil:
a.    Pohon
b.    Manusia
c.    Objek tertentu sesuai dengan gambar permulaan yang telah diberikan
3.    Melakukan Focus Group Discussion dengan tema tertentu.
Sesudah test psikologi, dilakukan Technical Meeting yang dipimpin oleh Dr. Ir. Illah Sailah, MS selaku ketua tim juri dan seluruh panitia. Acara Technical Meeting memberikan penjelasan tentang kegiatan esok harinya, yakni  PENJURIAN Karya Tulis Ilmiah, ORGANISASI dan test BAHASA INGGRIS. Acara ini berlangsung hingga pukul 23.30 WIB yang diakhiri dengan pengundian nomor urut presentasi.


Kamis, 14 Agustus 2008

Pada hari yang kedua, peserta dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama terdiri dari peserta yang akan mempresentasikan karya tulis ilmiah terlebih dulu, sedangkan pada kelompok kedua terdiri dari peserta yang akan mengikuti wawancara mengenai kegiatan ko- dan ekstr-kurikuler serta test bahasa Inggris.

KARYA TULIS ILMIAH

Peserta telah memasukkan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat awal penilaian administrasi untuk terpilih sebagai finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional. Karya tulis ilmiah yang telah dinilai tersebut kemudian dipresentasikan dihadapan dewan juri dan peserta lainnya.

Presentasi karya tulis dinilai oleh 6 juri (masing-masing 3 orang dari bidan ilmu Eksakta dan 3 orang dari bidang ilmu Sosial) sebagai berikut:
a. Dr. Wahyu Supartono (UGM)
b. Drs. Umar Mansur, M.Sc (UI)
c. Dra. Eridani W. Sudiono, M.Sc., MIEE (KONSULTAN)
d. Dr. Arief Satria (IPB)
e. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS UNS)
d. Dr. Purwo Santoso, SE, MA (UGM)

Penilaian berdasarkan karya tulis, penyajian, dan tanya jawab. Waktu yang diberikan adalah 40 menit (15 menit pertama penyajian dan 25 menit terakhir tanya jawab juri). Adapun judul karya tulis yang saya bawakan yaitu mengenai:
“Strategi Global Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam Pengendalian Taeniasis/Sistiserkosis sebagai Re-emerging Parasitic Foodborne Zoonoses Daerah Tropis”. Diskusi setelah saya presentasi berlangsung dengan cukup lancar.

Finalis mahasiswa berprestasi lainnya dapat ikut menyaksikan selama presentasi maupun diskusi. Saya memperhatikan bahwa karya tulis dari setiap beserta memiliki keuinikan dan kekhasan masing-masing. Selian itu, power point yang ditampilkan juga sangat menarik. Bahkan ada peserta yang menampilkan hasil inovasinya. Memang mahasiswa Indonesia luar biasa !!!

Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2008 bersama Dewan Juri


WAWANCARA KEGIATAN EKSTRA DAN KO-KURIKULER

Tim Juri untuk wawancara organisasi terdiri dari
a. Drs. Suko Hardjono, MS (UNAIR)
b. Drs. Tjipto Sumadi, M.Si, M.Pd (UNJ)
c. Pribadi Setyanto, SE, MA (UI)

Penilaian dilakukan berdasarkan pengisian biodata (curriculum vitae) dan lampiran data dengan metode wawancara seputar kegiatan ekstrakulikuler. Selama 20 menit satu persatu delegasi di “kursi panas”, dihadapan 3 juri dengan pertanyaan yang bertubi-tubi dan menjebak. Hal-hal yang ditanyakan adalah mengenai organisasi (makna organisasi, ilmu dasar organisasi, struktur organisasi) dan berbagai macam kegiatannya yang berkorelasi dengan program studi yang diambil mahasiswa.

Selama wawancara, selain tim juri terdapat psikolog yang mengamati proses wawancara dan diskusi. Ssst, nampaknya para juri sudah memiliki jam terbang tinggi dan memahami ilmu psikologi juga. Kadangkala mereka sengaja “menjebak”, “mengajak debat” atau “berselisih paham” dengan peserta untuk melihat kepribadian peserta. Hal yang dinilai tidak hanya keaktifan peserta dalam kegiatan intra-, ko-, dan ektra-kuruikuler melainkan juga kepribadiannya, misalnya apakah peserta dewasa menghadapi konflik, cara menghadapi perbedaan pendapat, kerendahan hati, semangat untuk maju, dan sebagainya.


TES BAHASA INGGRIS 

Tim Juri  test bahasa Inggris terdiri dari:
a. Drs. Sugiarto, MA (UNJ)
b. Drs. Iswahyudi S, MA (UI)
c. Dra. Ani Purjayanti, MA (IPB)

Penilaian berdasarkan tulisan abstaksi karya tulis yang sudah dinilai oleh juri. Pada saat penjurian berlangsung, sistem penjurian yang digunakan adalah dengan debat bahasa inggris yaitu memilih topik yang sudah tersedia di amplop tertutup.

Pada sesi ini, seluruh peserta MAWAPRES diuji keaktifan dalam berbahasa inggris dan keberanian mengungkapkan argumentasi, ide gagasan dan solusi alternatif melalui penjabaran topik yang dipilih selama 20 menit (5 menit pertama penjabaran, 15 menit terakhir tanya jawab dengan peserta). Topik yang diangkat antara lain tentang Kesehatan, Narkoba, Olahraga, PILKADA, Transportasi, Kebijakan Pemerintah, Pendidikan, Sosial Ekonomi, Global Warming dan Isu-isu nasional maupun internasional dan lain-lain. Para juri hanya melakukan penilaian, sedangkan untuk tanya jawab dilakukan oleh antar mahasiswa yang diberi kesepatan bertanya 2 kali dalam setiap sesi.


Kegiatan penjurian diakhiri pada pukul 16.30 WIB dan untuk mahasiswa yang masih belum melakukan penjurian KTI dilanjutkan pada besok hari. Pada pukul 17.00 WIB acara dilajutkan dengan kunjungan ke Gedung A DEPDIKNAS untuk menghadiri acara penyerahan penghargaan kepada orang, sekolah, instansi, badan usaha yang berprestasi di bidangnya. Acara ini khusus dihadiri oleh Menteri Pendidikan Nasional dan ratusan peserta dari berbagai penjuru pelosok Indonesia untuk mengikuti ramah-tamah keteladanan dengan MENDIKNAS.


Jumat, 15 Agustus 2008

Acara dilanjutkan dengan seleksi bagi peserta yang belum mempresentasikan karya tulis ilmiahnya. Seharusnya agenda pada sore dan malam hari tersebut yaitu ceramah dari Presiden Direktur Sampurna, Presdir PR GE Indonesia, dan Komisaris Independen PT Komatsu Ind. Namun karena alasan tertentu, sayang sekali agenda ceramah ini tidak terlaksana . Agenda kemudian diisi dengan ceramah dan motivasi dari Bapak Abdul Basith. Para finalis mahasiswa berprestasi juga berinisiatif untuk melakukan latihan mandiri guna mengisi acara penutupan seleksi mahasiswa dan dosen berprestasi nasional yang akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2008.

Pada malam itu juga, diundi dari 15 peserta untuk diambil 5 peserta MAWAPRES yang akan mengikuti Upacara Kenegaraan 17 Agustus di Istana Negara. Hal ini dilakukan karena keterbatasan panitia dalam memperoleh Undangan dari pihak Istana. Kelima peserta terpilih yang beruntung itu sendiri adalah delegasi dari IPB, UNS, UNAIR, UNISULA dan UNEJ.

Sabtu, 16 Agustus 2008: Rekreasi

Beberapa kegiatan yang sebelumnya diagendakan oleh panitia tidak dapat terlaksana, misalnya menghadiri pidato kepresidenan di Gedung DPR/MPR RI. Akhirnya, dilakukan tur ke Seaworld Indonesia dan Gelanggang Samudera, Ancol.
Pada sore harinya, finalis mahasiswa berinisiatif untuk latihan guna mengisi malam penutupan Pemilihan Dosen dan Mahasiswa Berprestasi Nasional. Melalui latihan ini, keakbraban dan kekompakan antar mahasiswa semakin terasa. Ajang ini bukan sekedar adu prestasi, melainkan juga mempererat persahabatan dan silaturahmi antar-peserta.

Minggu, 17 Agustus 2008

Pada hari Minggu, 17 Agustus 2008, sebanyak 5 orang finalis dosen berprestasi dan 5 orang finalis mahasiswa berprestasi yang terpilih melalui undian menghadiri Upacara Bendera dalam Rangka memperingati Proklamasi Republik Indonesia di Istana Negara. Sayang sekali, karena keterbatasan undangan hanya 5 mahasiswa saja yang dapat mengahadiri acara ini. Padahal kami berharap semua finalis dapat turut menghadiri upacara di Istana Negara.
Pada pukul 16.30 WIB, seluruh peserta bertolak dari Hotel Bintang menuju kantor DIRJEN DIKTI untuk acara penutupan. Acara penutupan dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB, yang dihadiri oleh kepala DIRJEN DIKTI, seluruh panitia, presdir Sampurna, seluruh peserta MAWAPRES dan DOSPRES. Di awali dengan sambutan dan dilanjutkan pementasan oleh mahasiswa dan dosen kemudian acara yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta yaitu pengumuman pemenang.

Berdasarkan nilai kumulatif dari berbagai aspek eniliana, yakni karya tulis, kegiatan ekkstra dan kokrikuler, kemampuan bahasa Inggris dan kepribadian akhirnya Dr. Illah Sailah sebagai Ketua Dewan Juri dan Ketua Panitia kemudian mengumumkan bahwa Juara Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008 adalah sebagai berikut:

  1.  Juara I: Dordia Anindita Rotinsulu (FKH Institut Pertanian Bogor/IPB)
  2.  Juara II: Mahardika S. Sadjad (FISIP Universitas Indonesia/UI)
  3. Juara III:  Aditya Darmasurya (FK UNS)
  4. Nindya Chandra R. (Fak Bahasa dan Seni, Pend. Bhs Inggris UNNES) 
  5.  Intan Rawit S. (Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univ. Achmad Dahlan)
  6. Rahma P. (Fak Bahasa dan Seni, Pend. Bhs Indonesia UNY
  7.   Suwanto (FK USU)
  8.  Rakhmadhanyta M. (FE UDAYANA) 
  9. Syarifaniati M.A (Fak. Psikologi UNISULA)
  10. Iswahyudi (Fak. Ilmu Komputer Univ. Dian Nuswantoro) 
  11. Ali Taqwim (Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ)
  12. Resti A. (Tehnik Kimia ITS)
  13. Ragil Nur R. (FK UNAIR)
  14. Ari Wibowo (FH UII)
  15.   Fidia Lestariningsih (Fak. MIPA Univ. Negeri Malang)

Hadiah dan plakat diserahkan oleh direktur Pendidikan Tinggi, dr. Fasli Djalal, PhD. Selain dari Kemdiknas, Juara 1 sampai dengan 3 juga mendapatkan hadiah dari BRI dan Sampoerna.

Mahasiswa Berprestasi Nasional  Juara I secara total mendapatkan hadiah dua puluh empat juta rupiah; Juara II total hadiahnya tujuh belas juta rupiah dan juara III mendapatkan dua belas juta lima ratus ribu rupiah. Selain itu, masing-masing finalis mawapres juga mendapatkan hadiah sebanyak lima juta rupiah (selanjutnya dapat dibaca disini).

Para Pemenang Mahasiswa dan Dosen Berprestasi Nasional bersama Bapak Fasli Djalal, PhD

Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional Tahun 2008




PENUTUP
Pencapaian ini merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa dan juga berkat dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya yang selalui memberikan motivasi, doa dan dukungan; kepada Bapak Bambang Riyanto, MSi dan Dr. Rimbawan dari Direktorat Kemahasiswa IPB atas bimbingan dan motivasinya selama masa persiapan Mawapres; Drh. Fadjar Satrija, PhD sebagai pembimbing karya tulis; Dr. drh. I Wayan T Wibawan, MS sebagai Dekan FKH IPB, para dosen FKH (terutama Ibu Dr. Estuningsih); sahabat saya R Anny Karyani atas segala bantuannya yang tidak dapat saya balas; pacar saya (yang sekarang jadi suami saya, he he), serta teman-teman FKH IPB terutama angkatan Asteroidea 41. Sesungguhnya, tanpa campur tangan Tuhan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat mencapai prestasi ini.

Semoga prestasi ini dapat membawa nama baik bagi Institut Pertanian Bogor, terutama Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Serta menjadi salah satu sejarah kecil yang dapat diukir dalam dunia pendidikan FKH, karena sejak dilaksanakannya seleksi mahasiswa berprestasi, baru pada tahun 2008 pertama kalinya ada Juara I mahasiswa berprestasi nasional dari jurusan kedokteran hewan. Bahkan di tingkat universitas, tahun 2008 pertama kalinya mahasiswa kedokteran hewan menjadi juara I di Institut Pertanian Bogor.

Semangat terus bagi mahasiswa Indonesia!

Do the best, and God will do the rest.

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA (PDHI)

PENDAHULUAN    
 
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) adalah Organisasi Profesi yang bersifat independen. Didirikan pada tanggal 9 Januari 1953 di Lembang, Jawa Barat dan dikukuhkan dengan Akte Notaris No.41 tanggal 30 Juni 1999 oleh Notaris NY. Toety Juniarto, SH yang diperbaharui setiap selesai Kongres. PDHI merupakan kelanjutan dari Perhimpunan Ahli Ilmu Kehewanan.
Organisasi Profesi merupakan organisasi nasional  yang mewakili dan melayani kepentingan profesi veteriner/dokter hewan di negaranya dan harus memiliki komitmen untuk mengupayakan pencapaian terbaik (excellence) dari profesinya dan untuk pelestarian hewan dan kelestarian ekosistem (manusia, hewan,tumbuhan,lingkungan).
Menurut OIE sebuah organisasi profesi didefinisikan sebagai organisasi Penentu Status Veteriner (Veterinary Statutory Body=VSB) yaitu suatu organisasi/badan yang berkewenangan otonom untuk melakukan pengaturan status keprofesian para dokter hewan dan para-profesional veteriner  yang bersifat legal formal di dalam suatu negara.  
PDHI adalah organisasi Non Profit yang berarti tidak mencari keuntungan usaha sebagai tujuan utama akan tetapi mencari dana untuk menjaga kelangsungan hidup dan fungsi organisasinya. Dalam rangka mencari dana organisasi maka PDHI terkena wajib pajak dan memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Dalam menjalankan kegiatan organisasi PDHI beralamat di Gedung Rumah sakit Hewan Jakarta Lt.2, Jl. Harsono RM No.28 – Ragunan- Jakarta 12550.
website resmi: http://www.pdhi-online.org
Sumber: PDHI

VISI PDHI
Mewujudkan citra profesi dokter hewan Indonesia yang profesional, mandiri, tangguh, berwawasan kebangsaan yang luas dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

MISI PDHI
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (dokter hewan) sebagai individu maupun sebagai bagian dari organisasi perhimpunan dan masyarakat.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan jasa veteriner menuju standar pelayanan jasa yang memberikan kepuasan kepada pemakai jasa (client) dan kesejahteraan hewan (patient)
  • Meningkatkan kualitas organisasi perhimpunan menuju organisasi yang profesional, mandiri dan progresif yang mampu berperan dalam pengembangan profesi dan pembinaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat pada umumnya.
  • Meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota dan profesi dengan masyarakat
  • Meningkatkan lingkaran pengarus dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat veteriner, kesehatan lingkungan dan kesejahteraan hewan.
MOTTO PDHI
“ Manusya Mriga Satwa Sewaka” yang berarti “Mengabdi Kemanusian Melalui Dunia Hewan”


LOGO PDHI

Logo Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)


PDHI TERDIRI DARI :
  • Pengurus Besar
    Pengurus Besar dipilih di dalam Kongres yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Pengurus Besar terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan 2 Ketua yang membawahi bidang Keorganisasian & Bidang Ilmiah serta Komisi-Komisi. Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari Pengurus Besar mempunyai kantor dengan staff sekretariat yang dikoordinir oleh Sekretaris Jenderal.      
  • PDHI Cabang
    Saat ini PDHI cabang berjumlah 41 Cabang  yang kepengurusannya dipilih dalam Rapat Anggota Cabang dan bekerja berdasarkan wilayah yang ditentukan.
  • Organisasi seminat/sekeahlian (Organisasi Non Teritorial/ONT)
    Adalah organisasi di bawah PDHI yang membentukkan dan bidang kerjanya tidak berdasarkan wilayah tetapi berdasarkan kepada tiga aspek yaitu :
    • Kesamaan Spesies hewan
    • Kesamaan Disiplin Ilmu
    • Kesamaan Minat/Kesamaan Bidang Kerja
    Saat ini PDHI mempunyai 10 organisasi Non Teritorial dan beberapa yang masih dalam proses pembentukan.
  • Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH) merupakan suatu konsorsium FKH se-Indonesia dan PB-PDHI untuk mengurusi berbagai hal yang berkaitan dengan kualitas profesi kedokteran hewan; diantaranya dalam (a) pengembangan pendidikan, kompetensi dan spesialisasi profesi kedokteran hewan, (b) pelaksanaan standarisasi, monitoring dan evaluasi pendidikan kedokteran hewan, (c) mediasi masalah pendidikan kedokteran hewan.
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan menyusun akreditasi internal pendidikan berkelanjutan melalui  Sertifikasi bobot pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan besaran satuan kredit pendidikan berkelanjutan (continuing education credit hour)/SKPB.
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan terus melakukan penyempurnaan Standar Kompetensi Dokter Hewan secara berkala dan berkelanjutan. Legalitas standar kompetensi Dokter Hewan diwujudkan dalam bentuk sertifikat dokter hewan (SDH) yang dikeluarkan oleh PB-PDHI bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan.
  • Majelis Kehormatan Perhimpunan
    Dalam rangka penyelesaian adanya masalah pelanggaran etika, perselisihan antar sejawat veteriner, masalah hukum yang dituduhkan sebagai kelalaian profesi (malpraktek), PDHI memiliki Majelis Kehormatan Perhimpunan yang mekanisme kerjanya diatur dalam AD/ART
  • Kelompok Kerja-kelompok kerja dengan tugas khusus
    Adalah kelompok yang dibentuk oleh PB PDHI dengan tugas khusus berdasarkan isu-isu yang dipandang memerlukan  perhatian khusus.   
  • Yayasan Hemera Zoa
    Yayasan Hemera Zoa didirikan tahun 1992 dengan tujuan mendukung program dan kegiatan PDHI yang memerlukan dana.  Yayasan melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengumpulkan dana diantaranya mendirikan badan usaha dan ikut serta dalam pengelolaan Rumah Sakit Hewan Jakarta.    
PDHI mengatur perilaku profesional anggotanya yang dituangkan dalam kode etik dan acuan dasar profesi.

Kode etik diantaranya berisi :
 
  1. Tanggung jawab Kesrawan (bagaimana memperlakukan hewan ).
  2. Pekerjaan profesinya tidak malpraktek, maletik dan tidak melanggar hukum.
  3. Mempromosikan peran profesi veteriner kepada masyarakat secara bermartabat.
  4. Dalam periklanan layanan profesi tidak bergaya  komersial tetapi mengedepankan komitmen profesional profesi.
  5. Dalam melakukan pengobatan (terapi), penggunaan obat-obatan, penjualan obat-obatan maupun alat kesehatan agar tidak eksperimental, komersial akan tetapi tepat guna serta mengutamakan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi.
  6. Dalam membina hubungan professional sesama profesi veteriner, (tidak mengembangkan konflik dan tidak merendahkan sejawat).
 Acuan dasar profesi adalah :
  1. Dokter hewan mempunyai tanggung jawab khusus dalam kesejahteraan hewan dan mengurangi penderitaan hewan sesuai yang diatur dalam UU tentang kesrawan.
  2. Dokter hewan harus memperlakukan pengguna jasa dan masyarakat dengan respek, penuh pertimbangan dan bertatakrama.
  3. Dokter hewan perlu berperilaku sedemikian rupa yang menjaga citra dan reputasi profesi.
  4. Dokter hewan harus menunjukkan sikap menghargai kepada sejawatnya sepanjang waktu dan menciptakan suasana yang menyenangkan untuk saling bertukar informasi yang dapat bermanfaat bagi pasien dan pengguna jasa dokter hewan.
  5. Dokter hewan harus dapat menjelaskan berbagai batasan-batasan hukum yang berlaku bagi dirinya sebagai profesional veteriner.
  6. Dokter hewan memiliki tanggung jawab untuk mengetahui berbagai hal tentang veteriner yang terbaru dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam layanan praktek yang bermutu dan dapat dimanfaatkan masyarakat.

Tuesday, January 26, 2016

The 2nd International Veterinary Student Association Asia Conference di Korea Selatan (Part 2)



Berbagai kegiatan telah diikuti selama the 2nd International Veterinary Student Association Asia Conference diselenggarakan di Korea Selatan tahun 2009. 

Peserta IVSA Asia dalam pakaian tradisional Korea "Hanbok"

General assembly (GA)
            General assembly (GA) dihadiri oleh seluruh peserta IVSA Asia Conference. Pada GA dibahas berbagai hal mengenai IVSA, IVSA Asia, dan local chapter IVSA di Korea, Jepang maupun Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI). Pada kesempatan ini, delegasi dari Indonesia, yakni Dordia A Rotinsulu (FKH IPB) dan Imron Rosyadi (FKH UGM), mempresentasikan mengenai:
a.    Indonesia secara umum
b.    Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia
c.    Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, dan
d.    Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Melalui kegiatan ini, para peserta IVSA Asia conference mengenal lebih dekat mengenai Indonesia, IMAKAHI dan FKH yang ada di Indonesia. Sempat didiskusikan mengenai rencana beberapa mahasiswa Korea Selatan untuk melakukan studi banding pada FKH yang ada di Indonesia.

Presentasi oleh Delegasi Indonesia saat General Assembly


International Veterinary Student Association

            International Veterinary Student Association (IVSA) merupakan organisasi non-profit yang dikelola oleh mahasiswa-mahasiswa kedokteran hewan seluruh dunia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1951 untuk mengembangkan pertukaran informasi, pendidikan, pengetahuan dan keterampilan veteriner antar mahasiswa pada tingkat internasional. Setiap tahun dilaksanakan pemilihan pengurus IVSA.

Tujuan utama IVSA adalah
·         Meningkatkan standar pendidikan kedokteran hewan secara menyeluruh
·       Memajukan kesempatan edukasi terkait dengan bidang-bidang penting kedokteran hewan di luar sistem pendidikan kedokteran hewan yang baku. Edukasi yang dimaksud berupa managemen, kesejahteraan hewan, isu-isu lingkungan dan pelatihan bahasa asing.

IVSA mencapai tujuan ini dengan cara:
·         Mendukung program pertukaran pelajar dan mensponsori konferensi internasional.
·         Bekerjasama dengan organisasi profesional di bidang kedokteran hewan dan kesehatan.
·         Menerbitkan The Journal of International Veterinary Student.
·         Mendukung pendidikan kedokteran hewan, terutama di Negara-negara berkembang melalui program pemberian Developing Fund.
·         Memajukan minat mahasiswa kedokteran hewan dalam bidang hubungan internasional.

Adapun beberapa program kegiatan yang dilaksanakan oleh IVSA, yaitu
a.    Exchange Program
            Program pertukaran ke berbagai negara dilakukan secara individu atau kelompok oleh mahasiswa kedokteran hewan selama 2-6 minggu. Pilihan lokasi pertukaran yaitu di semua cabang IVSA yang ada di lebih dari 60 cabang dan 40 negara. IVSA akan membantu mengorganisir program pertukaran mahasiswa bagi anggota IVSA. IVSA juga menyediakan sponsor sebesar         € 1000 bagi peserta exchange program yang terpilih melalui proses seleksi. Tahun ini, batas pendaftaran pengajuan dana untuk exchange program yaitu tanggal 1 Desember 2009.

b.    Acara dan Pertemuan
            Setiap tahun, salah satu Negara anggota IVSA akan menjadi tuan rumah Kongres atau Simposium IVSA. Ada setiap pertemuan, pengurus dan delegasi berkumpul untuk mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan mahasiswa kedokteran hewan dan kedokteran hewan. Pertemuan ini menjadi sarana yang sangat baik untuk menjalin kerjasama dengan mahasiswa kedokteran hewan di seluruh dunia.


 c.    Publikasi
            The International Veterinary Student merupakan publikasi utama IVSA. Publikasi ini berisi artikel mengenai kegiatan, program pertukaran, peraturan, program kerja IVSA, serta pengetahuan seputar dunia kedokteran hewan.

d.    Development Fund
            Development Fund merupakan program untuk membantu institusi kedokteran hewan di Negara-negara berkembang dalam penyediaan buku dan peralatan yang menunjang kegiatan kedokteran hewan. Pada tahun ini, batas pendaftaran aplikasi pengajuan development fund yaitu tanggal 1 Desember 2009.

            Hingga tahun 2009, Indonesia belum menjadi anggota IVSA. Padahal, terdapat berbagai manfaat menjadi anggota IVSA yakni mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke berbagai negara, mendapatkan sponsor dan bantuan dana, serta menjalin kerjasama internasional dengan mahasiswa maupun dokter hewan dari berbagai negara. Adapun cara menjadi anggota IVSA yaitu mengisi formulir pendaftaran dan mempresentasikan kegiatan mahasiswa kedokteran hewan dalam pertemuan IVSA (Kongres atau Simposium). Pengurus IVSA selanjutnya akan membahas kelayakan pendaftar menjadi anggota sebelum menerima keanggotan secara resmi. Anggota harus membayar biaya keanggotaan sesuai dengan jumlah anggota dan pendapatan per kapita negara yang bersangkutan. Informasi lebih lengkap dapat diperoleh melalui:
·         situs resmi IVSA         : http://www.ivsa.org
·         E-mail                          : ceo@ivsa.org

2.    Studi tur di Rumah Sakit Hewan dan Fakultas Kedokteran Hewan, Seoul National University
           
            Pada The 2nd IVSA Asia Confernce dilakukan studi tur di Fakultas Kedokteran Hewan dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan pada Universitas Nasional Seoul. Selain melihat fasilitas, mengenal struktur fakultas dan kegiatan kemahasiswaan disana, peserta juga melihat anjing cloning pertama di dunia yang bernama “Snoopy” ras Afghan Hound.

Study Tour

3.    Seminar : Clinical Use of Dorsolumbar Epidural Anasthesia
Seminar ini diselenggarakan di FKH Universitas Nasional Seoul dengan pembicara Prof. Dr. drh. Inhyung Lee, ahli anastesi.
Prof. drh. Inhyung Lee bersama delegasi dari Indonesia (Dordia dan Imron)

4.    Korean Veterinary Student Festival (KVSF) 2009
Korean Veterinary Student Festival diselenggarakan setiap tahun dengan Universitas yang berbeda-beda sebagai tuan rumah. Pada tahun ini, Universitas Nasional Gyong-sang di Jinju menjadi tuan rumah KVSF. Tujuan utama KVSF yaitu sebagai wadah untuk menjalin persahabatan, kesatuan dan kerjasama antar mahasiswa-mahasiswa kedokteran hewan, terutama yang berada di Korea maupun mahasiswa asing sebagai tamu undangan. Pada KVSF diselenggaran team-work building dan permainan untuk meningkatakan kerjasama, kekompakan dan sportivitas. Selain itu, dibuka stand untuk menjual barang-barang hasil sumbangan peserta IVSA Asia Conference.  Hasil penjualan akan digunakan untuk membantu mahasiswa kedokteran hewan yang kurang mampu.
Pada KVSF dibuka Asian Stand, dimana setiap negara dapat menunjukkan FKH, kebudayaan, dan makanan khas dari negara masing-masing. Pada Asian Stand, delegasi Indonesia mengenakan batik dan kain khas Sumatera Utara serta memasang spanduk delegasi. Delegasi Indonesia juga menghias mejanya dengan taplak batik, memajang patung Wayang, gantungan kunci Wayang dan Anklung, kipas khas Indonesia, brosur-brosur mengenai FKH dan pariwisata di Indonesia, serta membagikan makanan khas Indonesia secara gratis kepada para pengunjung. Pengunjung tampak antusias untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Indonesia. 

Cultural Stand :  Dordia (IMAKAHI Indonesia), Tomoyo (IVSA Japan), Kana (IVSA Japan)
 
Antusiasme mahasiswa kedokteran hewan Korea yang datang berkunjung ke stand Indonesia

JADWAL KEGIATAN

Adapun jadwal kegiatan selama The 2nd IVSA Asia Conference yaitu sebagai berikut:

Senin, 10 Agustus 2009
Waktu
Kegiatan
Keterangan
08:00-13.00
Registrasi

13.00-14.00
Makan siang

14.00-selesai
Seoul tour sambil menunggu delegasi yang belum tiba
Mengunjungi Korean Folk Village dan Chungmuro

Selasa, 11 Agustus 2009
Waktu
Kegiatan
Keterangan
07:00-08:00
Bangun dan persiapan

08:00-09:00
Sarapan

09:00-10:00
Perjalanan ke Fakultas Kedokteran Hewan, Seoul National University

10:00-11:00
Opening Ceremony
Dibuka oleh perwakilan dekan FKH SNU dan Asosiasi Kedokterab Hewan Korea
11:00-12:00
Korean Languange Lecture
Belajar bahasa korea
12:00-13:30
General Assembly 1
Struktur organisasi, program kerja (exchange program, developing fund, congress and symposium) International Veterinary Student Association (IVSA).



Kegiatan IVSA Asia: Review The 1st IVSA Asia Conference in Taiwan 2008.
Presentasi IVSA Japan: struktur, program kerja
13:30-14:30
Makan siang

14:30-18:00
Seoul City Tour
Mengunjungi Korean National Museum (Museum ke-enam terbesar di dunia): mengetahui sejarah, budaya, barang antik di Korea dan Asia.
18:00-19:00
Makan malam

19:00-22.00
Seoul City Tour
Mengunjungi Insadong (pasar seni dan kebudayaan Korea).
22.00-selesai
Kembali ke Guesthouse dan Istirahat



Rabu, 12 Agustus 2009
Waktu
Kegiatan
Keterangan
07:00-08:00
Bangun dan persiapan

08:00-09:00
Sarapan

09:00-10:00
Perjalanan ke FKH Seoul National University

10:00-12:00
Seminar: Clinical Use of Dorsolumbar Epidural Anasthesia
Prof. Dr. drh. Inhyung Lee (Seoul National University)
12:00-12:40
General Assembly 2
Presentasi delegasi Indonesia:
1.    Indonesia (oleh Dordia)
2.    Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) (oleh Dordia)
3.    FKH IPB (oleh Dordia)
4.    FKH UGM (oleh Imron)
12:40-13:00
General Assembly 3
Exchange Programs of IVSA
13:00-14:00
Makan siang

14:00-15.30
Tur keliling FKH Seoul National University,
Rumah Sakit Hewan Seoul National University

15.30-16.00
Melihat anjing cloning pertama di dunia, yang bernama “Snoopy” breed Afgan Hound
Lokasi: FKH Seoul National University
16.00-17.00
Workshop
Diskusi kelompok mengenai:
1.    IVSA secara umum, bagaimana membangun local chapter IVSA, hak dan kewajiban anggota IVSA, program-program IVSA dalam waktu dekat
2.    Exchange program mahasiswa kedokteran hewan antara Negara anggota IVSA
3.    Persiapan International Wildlife Seminar  (SYMCO)
17.00-18.00
Kembali ke Guesthouse

18:00-19:00
Persiapan untuk formal dinner

19:00-21:00
Formal dinner, pembagian sertifikat, penutupan konferensi IVSA Asia.


Kamis, 13 Agustus 2009
Waktu
Kegiatan
Keterangan
07:00-08:00
Bangun dan persiapan

08:00-12:00
Perjalanan ke kota Jinju

12:00-13:00
Makan siang

13:00-17:00
Perjalanan ke kota Jinju

17:00
Tiba di kota Jinju

17:00-18:00
Check in

18:00-19:00
Makan malam

19:00-20:00
Pembukaan Korean Veterinary Student Festival (KVSF) 2009
Sambutan Ketua Panitia
Sambutan Dekan College of Veterinary Medicine, Gyongsang National Univeristy
20:00-22.30
Talent show oleh para mahasiswa kedokteran hewan dari berbagai universitas di Korea Selatan


Jumat, 14 Agustus 2009
Waktu
Kegiatan
Keterangan
07:00-08:00
Bangun dan sarapan

08:00-11:00
Team work building
Pembagian kelompok. Setiap kelompok membuat poster dari guntingan Koran/majalah yang harus dipresentasikan dihadapan peserta lainnya
11:00-13:00
Istirahat dan Makan siang

13:00-15:30
Games
Seluruh peserta dibagi dalam berbagai kelompok untuk melakukan permainan yang dapat meningkatkan kerjasama tim dan persahabatan
15:30-17:00
Seminar

16:00-19:00
Pameran dan Pelelangan untuk penggalangan dana oleh IVSA Asia
Dibuka stand yang menjual barang-barang yang disumbangkan para  peserta IVSA Asia Conference. Barang-barang tersebut dilelang dan dananya digunakan untuk membantu mahasiswa kedokteran hewan yang kurang mampu.
17:00-18:00
Istirahat dan persiapan stand kebudayaan

18:00-19.00
Makan malam

19:00-22:00
Stand kebudayaan dan Penutupan KVSF
Mahasiswa kedokteran hewan dari Indonesia dan Jepang membuka stand yang memamerkan brosur-brosur FKH di Negara masing-masing, promosi pariwisata, dan souvenir dan makanan khas dari Negara masing-masing.

Sabtu, 15 Agustus 2009
Waktu
Kegiatan
Keterangan
07:00-08:00
Bangun dan sarapan

08:00-11:00
Persiapan check out

10:00-selesai
Check out dari lokasi KVSF